Para peneliti NASA berhasil menemukan molekul air di area kutub
Bulan. Dan yang mengejutkan air tersebut jumlahnya lebih besar dari yang
pernah diprediksi walau relatif masih sedikit. Hydroxyl, molekul yang
terdiri dari satu atom oksigen dan satu atom hidrogen juga ditemukan di
tanah Bulan.
Pemetaan mineral Bulan milik NASA atau yang dikenal dengan M3 (
Moon Mineralogy Mapper) dibawa ke ruang angkasa pada 22 Oktober 2008 dengan pesawat ruang angkasa Chandrayaan-1 milik
Indian Space Research Organization. Data dari
Visual and Infrared Mapping Spectrometer, atau VIMS, pada pesawat ruang angkasa Cassini dan
High-Resolution Infrared Imaging Spectrometer
pada pesawat ruang angkasa Epoxi milik NASA juga turut berkontribusi
dalam mengkonfirmasi penemuan ini. Spektometer pencitraan pada pesawat
ruang angkasa memungkinkan pemetaan air di Bulan menjadi lebih efektif
dibanding sebelummnya.
Penemuan air di Bulan oleh Chandrayaan-1. Kredit :NASA
Konfirmasi tentang naiknya konsentrasi molekul air dan hydroxyl di
area kutub Bulan justru memunculkan pertanyaan baru akan asal molekul
tersebut dan efeknya terhadap mineralogi di Bulan. Air di Bulan memang
sudah menjadi mitos yang terus dicari selama ini. Tentunya penemuan ini
membawa agin segar bari para peneliti sekaligus menjadi tonggal penemuan
sebagai hasil kerjasama antara NASA dan
India Space Research Organization
Dari tempatnya bertengger yang cukup tinggi di orbit Bulan,
spektrometer untuk M3 mengukur cahaya yang dipantulkan permukaan Bulan
dalam panjang gelombang infra merah. Setelah itu ia memisahkan warna
spektrum permukaan Bulan menjadi komponen-komponen yang lebih kcil
sehingga bisa mengungkap detil yang lebih dalam lagi dari komposisi
permukaan. Saat para peneliti menganalisa data dari instrumen tersebut,
mereka menemukan kalau panjang gelombang cahaya yang diserap itu
konsisten dengan pola penyerapan molekul air dan hydroxyl.
Tapi ketika kita berbicara air di Bulan, maka ang dibicarakan
bukanlah danau, lautan atau kolam. Bulan di air yang dibicarakan artinya
ada molekul air dan hydroxyl yang berinteraksi dengan molekul batuan
dan debu pada bagian atas permukaan bulan.
Tim M3 juga menemukan molekul air dan hydroxyl di area yang berbeda
dari area permukaan bulan yang dikenai sinar Matahari. Dan tampaknya
tanda kberadaan air ini tampaknya kuat indikasinya berada pada
ketinggian yang lebih tinggi. Molekul air dan hydroxyl ini sebelumnya
pernah diduga keberadaannya saat Cassini melakukan terbang lintas di
Bulan pada tahun 1999. Data VIMS dari Cassini dan M3 memiliki kedekatan
yang luar biasa. Keduanya melihat keberadaan molekul air dan hydroxyl
namun kelimpahannya masih belum diketahui secara pasti. Tapi
diperkirakan ada 1000 molekul ppm (
parts per million) air di tanah Bulan. Artinya jika kita memanen satu ton lapisan pada permukaan Bulan maka bisa didapatkan air sebanyak 32 ons.
Penemuan ini jadi menarik mengingat adanya misi kembali ke Bulan, dan
rencana untuk membuat pangkalan di Bulan. Dan air tentunya keberadaan
air menjadi penting karea ia adalah salah satu unsur pendukung
kehidupan.
Sumber : http://langitselatan.com/2009/09/28/air-di-bulan/
Terima kasih telah membaca Artikel Air di bulan . Jika Anda ingin Copy Paste Artikel ini, Harap cantumkan Link Air di bulan sebagai sumbernya.Terima kasih
Artikel Terkait