Tinggal di tempat kumuh layaknya orang miskin tampaknya telah menjadi
petualangan yang mengasyikkan bagi para turis kaya dari berbagai belahan
dunia. Sebuah resor dan spa mewah bintang lima di Afrika Selatan bahkan
menawarkan sensasi berlibur di lingkungan kumuh yang minim listrik dan
air.
Menariknya, Shanty Town, sebuah lingkungan kumuh yang sengaja dibangun
sebagai bagian dari Emoya Estate, resor dan spa mewah di Afrika Selatan,
banyak dikunjungi para turis kaya dari mancanegara.
Shanty adalah sebuah gubuk kecil terbuat dari lembaran seng tua atau
bahan tahan air lainnya. Ini adalah tempat tinggal bagi masyarakat
miskin di Afrika, yang tidak hanya minim listrik, melainkan juga air.
Untuk menginap semalam di tempat kumuh ini, para tamu harus membayar USD
80 (Rp 936.160) - sedikit lebih rendah dari upah bulanan rata-rata
seorang pekerja rumah tangga di Afrika Selatan.
Seperti dilansir The Daily Mail, keberadaan Shanty Town telah menuai
banyak kritik karena dianggap tidak sensitif dan telah menyinggung orang
yang tidak memiliki pilihan lain, kecuali hidup dalam kondisi buruk
semacam itu.
Lantas, apa pendapat Anda tentang Shanty Town? Haruskah resor ini ditutup atau tetap dijalankan sebagaimana mestinya?
Artikel Terkait