Bahkan dari ketinggian 36.000 kilometer di atas Bumi, Topan Haiyan
terlihat dahsyat. Apalagi, dampak yang ditimbulkan di sebagian wilayah
Filipina: bangunan yang rata dengan tanah, jasad-jasad yang
bergelantungan di pepohonan, korban jiwa bahkan diperkirakan mencapai 10
ribu orang. Mereka yang selamat pun harus mengalami kondisi
menyedihkan.
Haiyan mungkin menjadi yang terkuat yang pernah
menerjang. Topan 'monster' tersebut dapat dilihat di sebelah kanan
gambar komposit yang dihasilkan satelit milik Badan Meteorologi Jepang
dan EUMETSAT -- lembaga Eropa yang memonitor cuaca dan iklim.
Seperti dimuat situs sains,
NewScientist,
Senin 11 November 2013, dalam gambar terlihat, lampu-lampu mengintip
dari wilayah Filipina di bawah topan. Asia Tenggara dan India berada di
sisi kiri, dan Australia di Selatan. Sementara, Matahari terlihat
terbenam di Laut Arab.
Haiyan menghasilkan angin dengan kekuatan
269 kilometer per jam, dengan embusan sekuat 324 km/jam. Dikenal dengan
nama Yolanda di Filipina, topan tersebut memaksa jutaan orang mengungsi.
Sekitar 2,5 juta orang diperkirakan membutuhkan bantuan secepatnya.
Senin kemarin, Haiyan yang statusnya turun jadi badai tropis masih bisa menimbulkan
tanah longsor di Vietnam, dekat perbatasan dengan China. [Baca juga:
Topan `Monster` Terdahsyat di Dunia Hantam Filipina]
Bencana Nasional
Presiden
Filipina Benigno Aquino telah mendeklarasikan status bencana nasional,
untuk mempercepat bala bantuan untuk korban topan.
Dalam
pernyataannya, dua provinsi terparah yakni Leyte dan Samar menderita
kerusakan parah dan korban jiwa. Tacloban adalah salah satu kota yang
terkena dampak terburuk.
Haiyan alias Yolanda awalnya menghantam
wilayah pesisir di Leyte dan Samar Jumat lalu. Kemudian ia mengarah ke
barat, menyapu 6 pulau di Filipina tengah.
Ketua Palang Merah Filipina, Richard Gordon mendeskripsikan kondisi pasca-bencana sebagai 'kekacauan absolut'. Di mana
orang-orang yang kelaparan dan haus dilanda kepanikan.
Tentara
telah dikerahkan mendistribusikan makanan dan air. Sementara militer AS
mengirimkan angkatan lautnya ke kota terdampak, untuk memberikan
bantuan.
"Mereka kini mulai bisa masuk. Kami mulai membawa
sejumlah barang-barang yang dibutuhkan, seperti makanan dan air," kata
dia seperti dimuat
BBC, 11 November 2013. (Ein/Mvi)
Artikel Terkait